Beranda | Artikel
Peran Media Dalam Mendidik Anak
Selasa, 7 September 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Peran Media Dalam Mendidik Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 29 Muharram 1443 H / 07 September 2021 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Peran Media Dalam Mendidik Anak

Pendengaran dan penglihatan adalah sarana ilmu. Ini sangat berpengaruh dalam menentukan baik buruknya seseorang. Pendengaran dan penglihatan bisa menjadi sarana masuknya hal-hal yang ma’ruf, yaitu ilmu yang bermanfaat. Kalau yang masuk adalah keburukan, maka itu akan menjadi keburukan juga. Dan itu ujian yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada manusia, melalui apa yang dilihat dan didengarnya.

Apa yang terlihat dan terdengar itu tidak bisa hilang begitu saja dari ingatan. Karena akal akan bekerja untuk merekamnya. Maka ada perintah untuk menjaga pandangan dan pendengaran di dalam Islam. Inilah jawaban kenapa dilarang mendengar syubhat. Karena bukan hanya syubhat itu masuk ke dalam telinga kita kemudian selesai.

Ingatlah kisah Ibnu Rawandi yang tersesat karena dia tidak menjaga pendengarannya dari mendengarkan perkataan-perkataan kaum Rafidhah dan orang-orang Atheis. Akhirnya dia menjadi Atheis sejati dan bahkan pemikirannya lebih parah. Dia membuat satu agama tandingan yang dia klaim itu lebih baik daripada Islam. Padahal awalnya dia adalah orang yang lurus, menjadi rusak karena tidak menjaga saluran ilmu. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur (antara mani laki-laki dan perempuan) agar Kami menguji dan Kami jadikan manusia bisa mendengar dan melihat.” (QS. Al-Insan[76]: 2)

Tentunya pendengaran dan penglihatan sangat penting. Kalau kita tidak bisa mendengar dan melihat, bagaimana sesuatu bisa masuk ke dalam akal kita? Ini adalah nikmat yang luar biasa, tapi itu juga ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tontonan sebagai tuntunan

Terkadang sebagian tontonan itu dijadikan sebagai tuntunan, padahal itu sekedar hiburan. Tapi siapa sangka ternyata itu bukan sekedar alat hiburan, tapi alat propaganda. Apalagi yang membuat konten-konten itu adalah orang yang tidak mengenal agama atau non muslim. Maka dia tidak peduli pengaruh apa yang sampai kepada orang yang melihat dan mendengar karya mereka. Padahal tontonan itu membentuk satu pola pikir bagi orang yang melihat dan mendengarnya.

Yang menjadi masalah bukan alatnya, tapi isinya. Sebelum kita mengenal adanya radio dan televisi dakwah, yang kita kenal dari televisi hanya buruknya saja. Di dalamnya ada siaran-siaran yang seharusnya tidak dilihat dan tidak didengar. Tapi Alhamdulillah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat dan karunia kepada kita radio dan televisi sudah bisa dipakai, digunakan dan dimanfaatkan untuk menyampaikan kebaikan. Maka bermunculanlah radio-radio dan televisi dakwah untuk mengalihkan fungsi dari dua alat ini. Yaitu dari yang awalnya memberikan pengaruh negatif kepada sesuatu yang bermanfaat.

Ini adalah nikmat Allah yang perlu kita jaga supaya terus menghasilkan faedah bagi umat manusia. Ketika kita tahu ada solusi untuk menggunakan dua alat ini kepada kebaikan, maka kita juga harus mengarahkan anak-anak untuk suka mendengarkan radio dan televisi dakwah.

Bagaimanan penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50664-peran-media-dalam-mendidik-anak/